SKOR.id - Thomas Tuchel menunjukkan kepemimpinan positif di Timnas Inggris, dilihat dari hasil mengesankan skuad asuhannya di Kualifikasi Piala Dunia 2026.Inggris menjadi negara Eropa pertama yang memastikan timnya lolos ke putaran final Piala Dunia 2026, pada Oktober 2025 lalu.Kesuksesan Timnas Inggris ini tidak lepas dari kesuksesan Thomas Tuchel memaksimalkan kemampuan pemainnya di laga Kualifikasi Piala Dunia 2026.Timnas Inggris telah memainkan tujuh pertandingan di Kualifikasi Piala Dunia 2026, termasuk di laga terbaru ketika menang 2-0 atas Serbia setelah memastikan lolos ke putaran final.Kini tersisa satu pertandingan di Grup K Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa yang harus dijalani Inggris.The Three Lions akan ditantang Albania pada laga terakhir Grup K, Senin (17/11/2025) pukul 00.00 dini hari WIB.Laga ini berpotensi menciptakan rekor tersendiri bagi Inggris dan Thomas Tuchel, yang sejauh ini tampil sempurna di Kualifikasi Piala Dunia 2026.Anak asuh Thomas Tuchel mengoleksi 21 poin dari tujuh pertandingan, mereka melesatkan 20 gol tanpa kebobolan sejauh ini.Jika berhasil menang di laga terakhir, dilengkapi dengan catatan clean sheet melawan Albania, maka untuk pertama kali Inggris meraih 100 persen kemenangan di babak Kualifikasi Piala Dunia 2026.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Timnas_Inggris_6b723f19d2.jpeg" alt="Skuad Timnas Inggris. (Jovi Arnanda/Skor.id)."><figcaption>Skuad Timnas Inggris. (Jovi Arnanda/Skor.id).</figcaption></figure>Menurut Opta, ada empat tim Eropa yang pernah memenangkan seluruh laga Kualifikasi Piala Dunia, dengan minimal memainkan enam laga, berikut ini selengkapnya.1. Jerman Barat (1982) 8 menang, 33 gol, 3 kebobolan2. Belanda (2010) 8 menang, 17 gol, 2 kebobolan3. Spanyol (2010) 10 menang, 28 gol, 5 kebobolan4. Jerman (2018) 10 menang, 43 gol, 4 kebobolan.Kini Inggris berpeluang mencatat rekor sapu bersih kemenangan dan rekor tak kebobolan, tergantung dengan hasil laga melawan Albania.Yang pasti, The Three Lions telah mengamankan tiket ke putaran final Piala Dunia untuk kedelapan secara beruntun, sejak kegagalan berpartisipasi pada 1994.Mereka pernah gagal beruntun lolos ke Piala Dunia 1974 dan 1978, lalu bersusah payah mengamankan tempat ke putaran final edisi 1990, 1998, dan 2002.Penampilan Terry Butcher hingga mengalami luka kepala, sampai tendangan bebas David Beckham di saat terakhir melawan Yunani, menjadi aksi heroik yang mewarnai lolosnya Inggris di saat-saat sulit.Kini Inggris berpeluang mencatat rekor 100 persen kemenangan, meski tak diwarnai momen heroik seperti era sebelumnya, skuad asuhan Thomas Tuchel ini tetap menampilkan performa atraktif.Jika ditarik lebih jauh, Inggris belum pernah kalah di Kualifikasi Piala Dunia sejak tahun 2009, ketika kalah 0-1 dari Ukraina.Kekalahan tersebut memang tak merugikan Inggris yang kala itu dilatih Fabio Capello dan sudah memastikan satu tempat di Piala Dunia 2010.Namun, kekalahan tersebut membuat Inggris gagal meraih 10 kemenangan dari 10 laga. Kampanye Inggris menuju Piala Dunia 2010 menjadi catatan terbaik sebelumnya yaitu kemenangan 90 persen (9 dari 10 laga).Sejak saat itu, Inggris belum pernah kalah di laga Kualifikasi Piala Dunia dalam 38 laga beruntun, memenangakan 30 laga dan delapan kali imbang.Total mereka mencetak 111 gol, dan hanya kebobolan 10 kali atau memiliki rata-rata kebobolan setiap 342 menit.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/EFQ_Bs0f2jg?si=FuThAHnJlTXWBwN-" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Pelatih Timnas Inggris, Thomas Tuchel, berpeluang cetak rekor di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

World

Tersisa 1 Laga, Thomas Tuchel Berpeluang Cetak Rekor Bersama Inggris

SKOR.id - Bek Chelsea, Trevoh Chalobah, dan kiper Manchester City, James Trafford, resmi mendapat panggilan untuk bergabung dengan skuad timnas Inggris setelah dua pemain Newcastle United, Anthony Gordon dan Nick Pope, dipastikan harus mundur karena cedera.Pelatih Newcastle, Eddie Howe, mengonfirmasi bahwa Gordon mengalami cedera pinggul, sementara Pope mengalami gegar otak ringan sehingga keduanya tidak dapat memperkuat tim nasional. Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) kemudian membenarkan kabar tersebut pada Selasa waktu setempat dan segera memanggil Chalobah serta Trafford sebagai pengganti.Selain itu, Marc Guehi dari Crystal Palace juga tetap bergabung dengan tim meski masih dalam proses pemulihan cedera kaki yang didapat saat membela timnya di laga Conference League melawan AZ Alkmaar pekan lalu. FA menyebut bahwa kondisi Guehi akan terus dipantau dalam beberapa hari ke depan oleh tim medis Inggris.Tim asuhan Thomas Tuchel akan melakoni dua laga terakhir kualifikasi Piala Dunia, masing-masing melawan Albania dan Serbia. Meski begitu, Inggris sejatinya sudah memastikan tiket ke putaran final turnamen yang akan digelar musim panas mendatang.Bagi Chalobah, pemanggilan kali ini menjadi kesempatan penting untuk kembali membuktikan diri di level internasional. Pemain berusia 26 tahun tersebut pertama kali mendapat panggilan ke timnas Inggris pada Mei lalu dan menjalani debutnya saat melawan Senegal.Tuchel, yang kini menukangi timnas Inggris setelah sebelumnya melatih Chalobah di Chelsea, dikenal memiliki hubungan baik dengan sang pemain. Ia bahkan merupakan sosok yang memberikan debut profesional Chalobah di tim utama Chelsea pada tahun 2021.Musim ini, Chalobah tampil konsisten bersama The Blues dengan mencatatkan penampilan di hampir seluruh pertandingan klub — hanya absen di empat laga sejauh ini. Kontribusinya turut membantu Chelsea menempati posisi ketiga klasemen Premier League, melaju ke babak perempat final Carabao Cup, dan tampil solid di fase liga Champions League.Sementara itu, James Trafford, yang tampil impresif di bawah mistar Manchester City, berpotensi mencatat debut internasional pertamanya jika diberi kesempatan tampil pada laga mendatang. Pemanggilan ini sekaligus menjadi bukti kepercayaan Tuchel terhadap generasi muda Inggris menjelang Piala Dunia tahun depan.<div class="raw-html-embed"><iframe width="695" height="391" src="https://www.youtube.com/embed/07uq4rgF90w" title="Dua Tahun Bersama PSSI, Mungkin Lupa! Ini yang Sudah Terjadi Dalam Sepak Bola Kita!! - #DISKORD" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Keduanya dipanggil Thomas Tuchel untuk menggantikan Anthony Gordon dan Nick Pope

liga jerman, liga inggris, liga italia, liga champions, liga spanyol

Bola Internasional

Trevoh Chalobah dan James Trafford Dipanggil ke Skuad Timnas Inggris

SKOR.id - Kiprah Thomas Tuchel sebagai pelatih Timnas Inggris masih berjalan mulus di babak Kualifikasi Piala Dunia 2026.Inggris kembali tampil gemilang pada pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026, saat menghadapi Serbia.Skuad The Three Lions berhasil meraih kemenangan telak 5-0 atas Serbia, sekaligus menyapu lima bersih lima laga yang mereka jalani di Grup K dengan kemenangan.Kini Inggris mencatatkan 15 poin dari hasil lima kemenangan dalam lima laga di Grup K Kualifikasi Piala Dunia 2026.Kemenangan 5-0 membuat Timnas Inggris saat ini sudah mencetak 13 gol, dan mereka belum keboolan di sepanjang babak Kualifikasi.Dilansir dari Transfermarkt, ini menjadi laga keenam Thomas Tuchel sebagai pelatih Inggris, sejak ditunjuk pada akhir 2024 dan mulai menjalankan tugasnya tahun 2025.Selain lima kemenangan, Thomas Tuchel mengalami satu kekalahan, yaitu ketika ditekuk Senegal 1-3 di laga uji coba bulan Juni 2025.Seudai kekalahan tersebut, Inggris kemudian bangkit dan meraih kemennagan 2-0 atas Andorra dan 5-0 atas Serbia.Bagi Thomas Tuchel, apa yang dilakukann timnya ini merupakan sebuah patokan."Kami menjalani minggu yang luar biasa dari awal hingga akhir. Kami baru saja membuktikan apa yang saya lihat setiap hari di kamp ini dan ini membuat saya sangat bahagia," kata Thomas Tuchel."Kamp ini menjadi patokan," kata Thomas Tuchel menambahkan.Thomas Tuchel cukup puas dengan performa yang ditampilkan Inggris di Kualifikasi Piala Dunia 2026.Kini Inggris unggul tujuh poin di fase grup atas Albania yang mengumpulkan delapan poin.Pada bulan Oktober 2025 mendatang, Inggris akan menghadapi Latvia, lalu melawan Serbia dan Albania di bulan November.Laga tersebut akan menjadi tiga pertandingan terkahir Inggris di Grup K, yang dapat memastikan langkah ke putaran final Piala Dunia 2026."Minggu ini luar biasa. Sikap dan cara kami bermain di kedua pertandingan. Hari ini adalah kemenangan yang menentukan melawan lawan yang sulit di lingkungan yang sulit," kata Thomas Tuchel menambahkan.Tak hanya itu, mantan pelatih Chelsea tersebut juga memberikan komentarnya soal permainan Inggris di laga pekan ini."Tidak ada sikap negatif di lapangan, tidak ada rasa frustrasi di lapangan. Bagi saya, itu adalah kerja sama tim dalam bentuk yang paling murni. Lalu kami bermain sepak bola dengan level tinggi dan meraih kemenangan yang pantas," kata Tuchel."Kami bermain agak tersendat-sendat melawan Andorra, dan hasilnya mungkin bukan hasil yang diharapkan semua orang. Saya tetap yakin, tetapi pada titik tertentu kita juga perlu membuktikannya sebagai pemain, bahwa itu bukan sekadar kata-kata pelatih.""Mereka terus melakukannya dan saya pikir mereka terus percaya, dan mereka merasa bahwa inilah semangat yang kita butuhkan di kamp dan yang akan memberi kita tingkat kualitas ekstra," ujarnya menambahkan.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/J76SjhcKndc?si=6c4EGn2WLpazTQ9e" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Thomas Tuchel menjaga kesempurnaan Inggris di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Thomas Tuchel Jaga Kesempurnaan Inggris di Kualifikasi Piala Dunia 2026

SKOR.id - Ruben Loftus-Cheek akhirnya kembali mendapat panggilan untuk membela Timnas Inggris, pada jeda internasional bulan September 2025.Pemain AC Milan tersebut kembali mendapat panggilan ke Timnas Inggris yang kini ditangani oleh Thomas Tuchel.Terakhir kali Ruben Loftus-Cheek membela Timnas Inggris adalah apda November 2018, ketika Timnas Inggris masih berada di bawah asuhan Gareth Southgate.Kala itu ia tampil selama 20 menit, saat Inggris menang 3-0 di laga persahabatan melawan Amerika Serikat.Sebenarnya ia dibawa ke dalam skuad The Three Lions saat melawan Kroasia di UEFA Nations League, tetapi ia hanya duduk di bangku cadangan.Pada tahun 2019 ia mengalami cedera parah saat membela Chelsea, sebelum final Liga Europa, akibatnya ia mulai ditinggalkan dari Timnas Inggris."Ketika tendon Achilles saya robek, saya sedang dalam kondisi yang sangat baik [sebelum hal itu terjadi], jadi setelah itu saya mengalami masa-masa sulit secara mental," kata Loftus-Cheek."Namun, saya masih muda, saya masih punya waktu untuk bangkit, jadi saya tidak terlalu terpuruk," ujarnya menambahkan.Kini ia kembali mendapat kesempatan pemanggilan untuk tampil bersama Timnas Inggris.Inggris akan berhadapan dengan Andorra pada pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa.Ruben Loftus-Cheek mengaku sudah terbiasa tak mendapatkan panggilan dari Timnas Inggris, meski begitu ia juga masih berharap ada kesempatan kembali membela The Three Lions di laga internasional.Panggilan itu akhirnya kembali, sambil berkelakar ia mengaku sudah lupa bermain untuk Timnas Inggris, dan bisanya hanya menjadi pendukung tim."Anda masih ingin bermain sepak bola klub dengan harapan bisa mendapatkan kesempatan," ujar Loftus-Cheek."Tapi aku benar-benar melupakannya dan malah menjadi penggemar tim tersebut," ujarnya menambahkan.Menurut mantan pemain Chelsea itu, orang-orang di sekitar berperan penting dalam menghadapi situasi sulit.Ia terbantu dengan keberadaan orang-orang di sekitarnya, untuk menghadapi tantangan di masa sulit dalam kariernya."Jika Anda memiliki orang-orang baik di sekitar Anda, itu akan sangat membantu Anda, tetapi hal utama datang dari dorongan diri Anda sendiri," ujarnya."Keyakinan itu, untuk mengatasi tantangan, adalah yang terpenting dalam olahraga dan dalam kehidupan - bahwa Anda memiliki mentalitas ini dalam mengatasi tantangan," ujarnya menambahkan.Ruben Loftus-Cheek kini menjadi andalan AC Milan, musim ini ia tampil dalam tiga laga di berbagai kompetisi dengan sumbangan satu gol.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/5bcfAKMeJZE?si=iNQwS2mGAqMWBzAT" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Ruben Loftus-Cheek kembali dipanggil membela Timnas Inggris, setelah terkahir kali pada 2018.

Ruben Loftus-Cheek Sudah Lupa Rasanya Bermain untuk Timnas Inggris

SKOR.id - Thomas Tuchel kembali memimpin Timnas Inggris pada pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa, menghadapi Andorra.Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Andorra vs Inggris dilangsungkan di Stadion RCDE, Barcelona, Minggu (8/6/2025) dini hari WIB.Pertandingan tersebut berlangsung di markas Espanyol, yang merupakan rival satu kota FC Barcelona.Andorra yang dikenal sabagai salah satu tim lemah Eropa, ternyata membuat Inggris cukup kesulitan meraih kemenangan.Gol kemenangan Timnas Inggris tercipta pada menit ke-50 melalui Harry Kane, dan menjadi satu-satunya pembeda di laga tersebut.Pertandingan di Barcelona melawan tim peringkat 173 dunia ini sempat membuat Thomas Tuchel khawatir, terutama jelang akhir laga."Saya paling khawatir pada 20 menit terakhir karena saya tidak menyukai sikap kami saat mengakhiri pertandingan,' ujar Thomas Tuchel."Saya tidak suka kurangnya urgensi dan itu tidak sesuai dengan situasi - ini masih kualifikasi Piala Dunia. Kami akan memberi tahu mereka (pada hari Minggu) apa yang kami inginkan dari merekaThomas Tuchel menilai, The Three Lions masih kurang serius untuk sebuah pertandingan Kualifikasi Piala Dunia.Permainan yang ditampilkan Inggris ketika menghadapi Andorra, membuat Thomas Tuchel masih kurang puas."Saya pikir kami kurang serius dan tidak memiliki urgensi yang dibutuhkan dalam kualifikasi Piala Dunia," ujarnya."Saya pikir kami bermain api. Saya tidak suka sikapnya pada akhirnya. Saya tidak suka bahasa tubuhnya. Itu bukan yang dibutuhkan acara itu," ujarnya menambahkan.Inggris memang mendominasi jalannya pertandingan dengan penguasaan bola sebesar 83 persen.Namun, mereka dibuat furstrasi karena pertahanan Andorra tampil cukup solid dalam menghalau serangan mereka."Saya pikir kami memulai dengan baik di 20 atau 25 menit pertama. Kami menciptakan banyak peluang dan setengah peluang, dan kami kehilangan momentum sepenuhnya dan tidak bisa mendapatkannya kembali di babak pertama," kata Tuchel."Sedikit pulih di babak kedua, tapi kemudian berakhir di tempat yang tidak cukup baik dalam hal urgensi.""Kita bisa mengakuinya, itu bukan yang kita harapkan dari kita. Kita perlu melihatnya secara rinci dan melakukan yang lebih baik pada hari Selasa," ujar Tuchel menambahkan.Inggris sejauh ini masih tampil sempurna di Grup K Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa.Inggris mengoleksi sembilan poin dari tiga pertandingan yang mereka jalani, atau sapu bersih kemenangan.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/oqfA9899w94?si=e8fuSclu7fV93yFP" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Thomas Tuchel tak puas Inggris hanya menang tipis dari Andorra dalam laga yang digelar di Barcelona.

Thomas Tuchel Tak Puas Inggris Menang Tipis dari Tim Lemah Eropa di Barcelona

SKOR.id - Myles Lewis-Skelly menjadi bintang lapangan pada pertandingan Inggris vs Albania di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa.Myles Lewis-Skelly mendapat kesempatan debut di Timnas Inggris oleh pelatih baru mereka, Thomas Tuchel.Ia tampil selama 90 menit pada laga Inggris vs Albania, sebelum digantikan Reece James jelang akhir pertandingan.Pada pertandingan yang dimenangkan The Three Lions dengan skor 2-0 itu, Myles Lewis-Skelly menyumbang satu gol ke gawang Albania.Golnya terjadi pada menit ke-20 setelah menerima umpan dari Jude Bellingham.Sementara itu satu gol lainnya diceploskan oleh Harry Kane pada menit ke-77 setelah meneruskan umpan dari Declan Rice.Ini menjadi kemenangan perdana Inggris sekaligus langkah awal mereka menapaki Kualifikasi Piala Dunia 2026.Inggris diketahui tergaung di Grup K babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa.The Three Lions tergabung bersama Latvia, Serbia, Andorra, dan Albania.Di atas kertas Inggris memang lebih diunggulkan dibanding tim lain yang ada di grup ini.Sementara itu, performa gemilang Myles Lewis-Skelly dapat menjadi awal dari perjalananya bersama Timnas Inggris.Skor.id kali ini akan mengulan Myles Lewis-Skelly dalam Bintang Lapangan, artikel tentang peran pemain dalam pertandingan pekan ini yang membuatnya berbeda.Rekor Pemain TermudaKegemilangan Myles Lewis-Skelly di laga Inggris vs Albania menjadi perbincangan luas, apalagi setelah sukses mencatatkan rekor.Dilansir dari Opta, pada usia 18 tahun dan 176 hari Myles menjadi pemain termuda yang mencetak gol di laga debutnya untuk Inggris.Catatan ini melampaui torehan Marcus Rashford yang mencetak gol debut untuk Timnas Inggris, saat berusia 18 tahun 209 hari melawan Australia pada 2016.Selain itu, Myles juga menjadi pemain keempat Arsenal yang menjalani debut di Timnas Inggris pada usia 18 tahun atau di bawahnya.Ia mengikuti jejak Theo Walcott, Jack Wilshere, dan Alex Oxlade-Chamberlain.Secara urutan usia, Myles masih di bawah Theo Walcott sebagai pemain Arsenal termuda yang membela Timnas Inggris.Theo Walcott memiliki rekor membela Timnas Inggris di usia 17 tahun 75 hari.Meski begitu ia tetap masuk ke dalam buku sejarah, apalagi dirinya berhasil mencetak gol di laga debutnya.Dukungan Penuh dari Skuad InggrisMyles tak hanya sekadar mencatatkan rekor di Timnas Inggris, tetapi juga mendapat dukungan dari skuad The Three Lions.Thomas Tuchel yang kini menangani Inggris jelas memiliki pandangan positif mengenai bek Arsenal tersebut.Menurut Thomas Tuchel, Myles memiliki kepribadian yang luar biasa.Ia langsung memberikan dampak kepada tim, meski baru saja bergabung ke kamp pelatihan."Pemain yang luar biasa. Kepribadian yang luar biasa," kata Thoma Tuchel soal Myles."Dia datang ke kamp dan langsung menunjukkan bahwa jatuh cinta padanya adalah hal yang wajar. Itu memang pantas," ujarnya menambahkan.Pandangan positif juga diberikan oleh rekan setimnya, Decln Rice.Menurut Declan Rice yang juga rekan setimnya di Arsenal, Myles Lewis-Skelly tak punya rasa takut."Dia [Myles Lewis-Skelly] tidak kenal takut. Dia melakukan segalanya dengan benar di luar lapangan dan dia baru berusia 18 tahun," ujar Declan Rice."Saya tahu dia akan bermain seperti itu malam ini karena kepercayaan dirinya.""Dia tetap berpijak di bumi dan ini baru permulaan baginya," ujarnya menambahkan.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/Ucqp1YSMLps?si=SwsYvk_DhP9PZr_U" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Myles Lewis-Skelly jadi bintang lapangan saat Timnas Inggris menghadapi Albania di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa.

Bintang Lapangan: Myles Lewis-Skelly Pemain Muda Inggris yang Curi Perhatian di Level Internasional

SKOR.id - Bagaimana sejarah laga debut lima pelatih terakhir Timnas Inggris jelang debut Thomas Tuchel?Thomas Tuchel mulai resmi menangani Timnas Inggris awal tahun 2025 dan kini segera menjalani laga debutnya.Timnas Inggris akan menjamu Albania pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa, Sabtu (22/3/2025) dini hari pukul 02.45 WIB.Jelang laga nanti, bagaimana para pendahulunya menjalani laga pertama sebagai nakhoda Tim Tiga Singa?Sejak pergantian milenium baru, ada lima pelatih yang menjadi pelatih permanen Timnas Inggris.Berikut ini adalah rekor laga perdana mereka menangani Timnas Inggris:1. Sven-Goran Eriksson Debut: Inggris 3-0 Spanyol (Persahabatan)Sven-Goran Eriksson menjalani debutnya dengan manis, saat Inggris menang 3-0 lawan Spanyol di Villa Park dalam laga persahabatan, 28 Februari 2001.Gol Nick Barmby, Emile Heskey, dan Ugo Ehiogu cukup untuk membawa fans menatap positif era Eriksson menangani Tim Tiga Singa.2. Steve McClaren Debut:Inggris 3-1 Hungaria (Persahabatan)Laga debut Steve McClaren terjadi sebelum Piala Dunia 2006 dengan Eriksson tak bisa mendampingi tim saat itu.Inggris menang berkat gol Steven Gerrard, John Terry, dan Peter Crouch.Sedangkan debutnya sebagai pelatih usai Eriksson lengser adalah pada laga persahabatan kontra Yunani, 16 Agustus 2006.Saat itu Inggris menang 4-0 via gol-gol John Terry, Frank Lampard, dan brace Peter Crouch. 3. Fabio Capello Debut: Inggris 2-1 Swiss (Persahabatan)Laga perdana Fabio Capello hadir pada 6 Februari 2008 di Stadion Wembley pada laga persahabatan kotnra Swiss.Inggris menang tipis lewat gol Jermaine Jenas dan Shaun Wright-Phillips.4. Roy Hodgson Debut: Norwegia 0-1 Inggris (Persahabatan)Mulai menangani tim pada 2012, laga debut Roy Hodgson terjadi pada laga tandang melawan Norwegia dalam pertandingan persahabatan.Tiga Singa menang tipis 1-0 berkat gol tunggal Ashley Young.5. Gareth Southgate Debut: Inggris 2-0 Malta (Kualifikasi Piala Dunia)Gareth Southgate membawa Inggris menang pada laga perdananya yang dihelat di Stadion Wembley, 8 Oktober 2016.Gol Daniel Sturridge dan Dele Alli cukup membawa pasukan Tiga Singa meraih poin penuh.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/v_WM2_aRWOc?si=ssXLYhK4mh7sEVbc" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Lima pelatih terakhir Timnas Inggris memiliki laga debut yang berbeda-beda, bagaimana dengan Thomas Tuchel?

Sejarah Laga Debut 5 Pelatih Terakhir Timnas Inggris

SKOR.id - Mari melihat lebih dekat skuad Timnas Inggris era Thomas Tuchel yang kini sudah dimulai.Usai resmi jadi pelatih Timnas Inggris pada awal 2025 lalu, kini Thomas Tuchel akan melakoni laga perdananya sebagai pelatih Tim Tiga Singa.Ada 26 pemain yang ia panggil untuk Kualifikasi Piala DUnia 2026 Zona Eropa melawan Albania dan Latvia.Ada beberapa fakta mengenai skuad pilihan Thomas Tuchel, simak selengkapnya berikut ini!1. Pemain TertuaKyle Walker adalah pemain tertua, ia berusia 34 tahun dan lahir pada 28 Mei 1990.Jordan Henderson juga berusia 34 tahun, tetapi lahir pada 17 Juni 1990.Dan Burn jadi pemain tertua ketiga berusia 32 tahun, dan bisa menjalani debutnya pekan ini.2. Pemain TermudaBek Arsenal, Myles Lewis-Skelly, adalah pemain termuda berusia 18 tahun, lahir pada 26 September 2006.Selain dia, pemain lain berusia 20 tahun atau lebih dengan Jude Bellingham (21 tahun) jadi yang termuda kedua.3. Caps TerbanyakHarry Kane sebagai kapten juga memiliki caps terbanyak dengan sudah 103 kali tampil untuk Timnas Inggris.Di bawahnya ada Kyle Walker (93 caps), Jordan Henderson (81), Jordan Pickford (73), dan Declan Rice (62).4. Caps TersedikitDi sisi lain, ada empat pemain yang punya 0 caps alias belum pernah tampil untuk Tim Tiga Singa: James Trafford, Dan Burn, Jarell Quansah, dan Myles Lewis-Skelly.Di atas mereka ada Tino Livramento (1 caps) dan empat pemain yang punya dua caps.5. Catatan GolHarry Kane punya catatan 69 gol, terbanyak di skuad saat ini.Di bawahnya ada Marcus Rashford (17 gol), Jude Bellingham (6 gol), Declan Rice (5), Phil Foden (4), dan Jordan Henderson (3)Ada empat pemain lain yang juga sudah mencetak satu gol: Curtis Jones, Anthony Gordon, Jarrod Bowen, dan Kyle Walker.6. Klub PenyumbangAda tiga tim yang menyumbang masing-masing tiga pemain, jadi klub penyumbang terbanyak.Ketiganya adalah Aston Villa, Crystal Palace, dan Newcastle United.Di bawah mereka ada Arsenal, Chelsea, dan Liverpool yang menyumbang dua pemain.7. Pemain Luar NegeriDari 26 nama, ada empat pemain yang tak berlaga di Liga Inggris.Harry Kane bermain di Liga Jerman bersama Bayern Munchen.Selain itu ada Kyle Walker (AC Milan/Italia), Jordan Henderson (Ajax/Belanda), dan Jude Bellingham (Real Madrid/Spanyol).<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/v_WM2_aRWOc?si=ssXLYhK4mh7sEVbc" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Era Thomas Tuchel sebagai pelatih Timnas Inggris dimulai, mari lihat lebih dekat tentang skuad Tim Tiga Singa.

7 Fakta Skuad Timnas Inggris Era Thomas Tuchel

SKOR.id - Hasil di UEFA Ntaions League 2024-2025, menjadi indikasi Lee Carsley telah menyiapkan fondasi yang kokoh di Timnas Inggris, sebelum kedatangan Thomas Tuchel.Lee Carsley menjadi pelatih sementara Timnas Inggris, yang ditunjuk sepeninggal Gareth Southgate, sebelum kedatangan Thomas Tuchel yang menangani The Three Lions mulai Januari 2025.Thomas Tuchel telah menandatangani kontrak sebagai pelatih Timnas Inggris sejak 8 Oktober 2024, yang kala itu pengumuman kedatangannya ditunda agar tak mengganggu konsentrasi skuad The Three Lions.Kini Skuad Timnas Inggris masih ditangani Lee Carsley yang memberikan hasil memuaskan sejauh ini.Sejak mengemban tugas sebagai nakhoda Timnas Inggris pada Agustus 2024, Lee Carsley telah memimpin Inggris dalam enam pertandingan yang semua terjadi di ajang UEFA Nations League.Total pelatih berusia 50 tahun itu mempersembahkan lima kemenangan dan hanya sekali mengalami kekalahan.Agresivitas mereka pun cukup mengesankan, dengan torehan 16 gol dan hanya kebobolan tiga kali.Hasil ini membuat Inggris yang sebelumnya berkompetisi di UEFA Nations League B, promosi ke UEFA Nations League A.Pada pertandingan terakhirnya bersama Inggris, Lee Carsley membantu timnya meraih kemenangan telak 5-0 atas Republik Irlandia.Pelatih kelahiran Birmingham ini, menyambut positif kemenangan Inggris, dan kepastian promosi ke UEFA Nations League A."Saya percaya kami akan mencetak gol jika kami terus melakukan apa yang kami bicarakan dan sangat menyenangkan kami mendapatkan hadiah kami pada akhirnya," kata Carsley setelah pertandingan," ujar Lee Carsley."Itu adalah malam yang luar biasa bagi banyak pemain. Hal utama adalah mendapatkan promosi, jadi itu menyenangkan dalam hal itu," ujarnya menambahkan.Sebelum meninggalkan posisinya sebagai pelatih tim senior Inggris, Carsley telah meninggalkan fondasi yang kuat untuk dilanjutkan Thomas Tuchel.Dilansir dari BBC, Carsley memainkan total 32 pemain di skuad Timnas Inggris selama menjabat sebagai pelatih sementara.Total ada delapan pemain yang diberikan kesempatan debut di tim senior, mereka adalah mantan anak asuhnya di tim U-21 Inggris.Para pemain yang diberikan kesempatan debut adalah Morgan Gibbs-White, Angel Gomes, Lewis Hall, Taylor Harwood-Bellis, Curtis Jones, Tino Livramento, Noni Madueke, dan Morgan Rogers.Curtis Jones menunjukkan dirinya bisa tampil solid di lini tengah Inggris, begitu juga Noni Madueke yang dapat menjadi ancaman di lini depan.Angel Gomes juga bisa menjadi pilihan lain di lini tengah, Morgan Gibbs-White juga dapat menjadi kreator serangan, sedangkan Lewis Hall adalah pilihan lain di posisi bek kiri.Selain itu ada pemain muda lain yang bisa diandalkan, Rico Lewis dan Kobbie Mainoo, mereka siap tampil dan bersaing di tim senior Inggris, meski baru berusia 19 tahun.Banyaknya pemain muda yang dapat diandalkan, akan memudahkan Thomas Tuchel untuk mencari komposisi skuad terbaik di masa kepelatihannya.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/gLe84FOcu-4?si=sxUtmeOg9RKfX-ol" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Lee Carsley membawa Timnas Inggris promosi ke UEFA Nations League A, sebelum kedatangan Thomas Tuchel.

Bawa Inggris Promosi ke UEFA Nations League A, Pencapaian Gemilang Lee Carsley

SKOR.id – Untuk ketiga kalinya – setelah Sven-Goran Eriksson (2001-2006) dan Fabio Capello (2007-2012) – Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) kembali mempercayai pelatih asing usai menunjuk Thomas Tuchel sebagai manajer tim nasional pada Rabu (16/10/2024) lalu.Tuchel, pelatih asal Jerman berusia 51 tahun, akan mulai bertugas menangani Timnas Inggris – dengan menggantikan pelatih interim Lee Carsley yang akan kembali menangani tim U-21 – pada 1 Januari 2025. Menariknya, Tuchel hanya dikontrak selama 18 bulan alias 1,5 tahun. &nbsp;Banyak hal maupun pertanyaan menarik mengapa Tuchel mau menerima tawaran FA untuk menangani Timnas Inggris. Apa saja kelebihan Tuchel hingga FA mempercayakan Three Lions ditangani olehnya?&nbsp;Skor.id akan coba membahasnya Skor Special edisi kali ini.&nbsp;(Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.).Inggris Minim Pelatih Lokal Hebat&nbsp;Timnas sepak bola dilatih oleh orang asing bukanlah sebuah masalah besar di Inggris saat ini, sejak Eriksson diberi pekerjaan tersebut pada akhir tahun 2000 (dengan debut pada 28 Februari 2001).&nbsp;Namun hal ini (memakai pelatih asing) merupakan masalah yang cukup besar di antara tim-tim nasional besar lainnya yang belum pernah mempekerjakan pelatih dari luar negeri, seperti Brasil, Argentina, Jerman, Prancis, atau Italia.&nbsp;Kendati begitu, tidak satu pun dari negara-negara dengan tradisi sepak bola kuat di atas yang memiliki liga yang berwawasan ke luar, beragam, dan terglobalisasi seperti Inggris. Jadi memakai pelatih asing dirasa masih masuk akal bagi FA.Selain itu, negara-negara seperti Brasil, Argentina, Jerman, Prancis, maupun Italia juga tidak menghadapi problem kekurangan pelatih lokal bertalenta yang sudah berlangsung lama seperti yang terjadi di Inggris.&nbsp;Saat ini, bisa dibilang hanya pelatih Newcastle United Eddie Howe, satu-satunya pemain Inggris yang berhasil finis di 10 besar liga dalam beberapa tahun terakhir. Jadi, cukup masuk akal jika FA memilih Tuchel.&nbsp;Tipe dan Model TuchelSalah satu hal terpenting mengapa FA memilih Tuchel karena (juga seperti Capello dan Eriksson sebelumnya) keinginan yang sangat besar untuk menang, dan harus segera melakukannya.&nbsp;Tuchel dipandang sebagai jalan pintas menuju kesuksesan – seorang pelatih yang sangat gemar mengeksekusi, bukan membangun. Tidak ada kepastian, yang ada hanyalah persentase, seperti yang diketahui oleh klub terakhirnya, FC Bayern Munchen.&nbsp;Tuchel, setidaknya di antara para pelatih yang tersedia, telah menunjukkan bahwa ia dapat mengambil tindakan dan memberi Anda peluang terbaik untuk menang selama kans masih terbuka. &nbsp;Fakta bahwa Tuchel diberi kontrak berdurasi 18 bulan bukti lebih lanjut dari hal ini. Semuanya sesuai dengan pandangan Tuchel saat ini: tipe pelatih yang mampu memperbaiki secara instan dan memberikan hasil.&nbsp;Pun begitu, Tuchel selama ini juga dipuji atas gaya permainan, visi, dan kreativitasnya dibandingkan dengan hasilnya.Tuchel Telah Memenangi Banyak TrofiUsai menghantam Finlandia 3-1 pada Minggu (13/10/2024) lalu, Carsley sejatinya berpeluang untuk menjadi pelatih permanen Timnas Inggris. Namun, ia kemudian menyatakan bahwa dirinya bukan yang paling cocok untuk posisi tersebut.“Pekerjaan ini layak dilakukan pelatih kelas dunia yang telah memenangi trofi dan saya masih dalam jalur untuk mencapainya,” kata Carsley kepada BBC Sport.Sepanjang kariernya, Tuchel sudah mengoleksi 11 trofi di sejumlah klub dari tiga negara berbeda. Enam gelar direbut saat menangani klub raksasa Prancis Paris Saint-Germain (PSG), tiga bersama klub elite Inggris Chelsea, serta masing-masing satu bersama dua klub top Jerman, Borussia Dortmund dan FC Bayern Munchen.Timnas Inggris belum bisa dikatakan tim yang menua. Meskipun, sang kapten Harry Kane serta sejumlah besar pemain kuncinya sudah berusia 30 tahun.&nbsp;Masalahnya, mereka hanya mencapai dua final, semifinal, dan perempat final dalam empat turnamen besar terakhir. Jadi, ini adalah waktu yang tepat untuk mengambil langkah terakhir menuju trofi sebelum Inggris – yang terakhir mengangkat trofi di Piala Dunia 1966 – yakin bahwa mereka “dikutuk selamanya”.&nbsp;<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Boks_Skor_Specil_Thomas_Tuchel_Rahmat_Ari_Hidayat_Skor_id_746fff575f.jfif" alt="Boks Skor Specil Thomas Tuchel - Rahmat Ari Hidayat Skor.id.jfif"><figcaption>Salah satu kehebatan Thomas Tuchel dalam melatih adalah saat mengantar Chelsea merebut trofi Liga Champions pada 2021. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)</figcaption></figure>Tuchel Piawai Membuat Pemain Mengeluarkan Kemampuan TerbaiknyaInggris kini memiliki pelatih yang tahu bagaimana membuat para pemainnya berkembang dengan cara yang baru dan menarik. Tuchel sangat cermat dan menyukai detail. Ia bisa menemukan masalah kecil dan memperbaikinya, sering kali dengan cara yang tidak dilihat oleh pelatih lain.Bukan suatu kebetulan Jorginho (gelandang tengah) dan Thiago Silva (bek tengah) memiliki periode terbaik mereka di Chelsea di bawah asuhan Tuchel. Kendati sudah tak lagi memiliki kecepatan, keduanya mampu bermain efektif berkat formasi 3-4-2-1 yang membuat mereka memiliki kecepatan dan energi luar biasa di sekitar mereka.Tidak ada seorang pun pelatih yang mampu membuat Reece James dan Ben Chilwell – dua full-back yang menjadi penyerang Chelsea – mengeluarkan kemampuan lebih, seperti yang terjadi ketika Tuchel masih bertanggung jawab di Stamford Bridge.&nbsp;Tuchel pula yang menemukan sesuatu yang ekstra dalam diri Cesar Azpilicueta dan Mason Mount di Chelsea. Ia juga memimpin, saat Kane memecahkan rekor musim lalu di Munchen.Tuchel mempunyai catatan luar biasa dalam mengembangkan potensi pemain dalam waktu singkat. Hal ini pada dasarnya cocok untuk seorang pelatih tim nasional, yang biasanya memiliki kamp pelatihan sangat terbatas sehingga komunikasi yang efektif menjadi kunci.<div class="raw-html-embed"><blockquote class="instagram-media" data-instgrm-captioned="" data-instgrm-permalink="https://www.instagram.com/p/DBN_edmhLNL/?utm_source=ig_embed&amp;utm_campaign=loading" data-instgrm-version="14" style=" background:#FFF; border:0; border-radius:3px; box-shadow:0 0 1px 0 rgba(0,0,0,0.5),0 1px 10px 0 rgba(0,0,0,0.15); margin: 1px; max-width:540px; min-width:326px; padding:0; width:99.375%; width:-webkit-calc(100% - 2px); width:calc(100% - 2px);"><div style="padding:16px;"> <a href="https://www.instagram.com/p/DBN_edmhLNL/?utm_source=ig_embed&amp;utm_campaign=loading" style=" background:#FFFFFF; line-height:0; padding:0 0; text-align:center; text-decoration:none; width:100%;" target="_blank"> <div style=" display: flex; flex-direction: row; align-items: center;"> <div style="background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; flex-grow: 0; height: 40px; margin-right: 14px; width: 40px;"></div> <div style="display: flex; flex-direction: column; flex-grow: 1; justify-content: center;"> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; margin-bottom: 6px; width: 100px;"></div> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; width: 60px;"></div></div></div><div style="padding: 19% 0;"></div> <div style="display:block; height:50px; margin:0 auto 12px; width:50px;"><svg width="50px" height="50px" viewBox="0 0 60 60" version="1.1" xmlns="https://www.w3.org/2000/svg" xmlns:xlink="https://www.w3.org/1999/xlink"><g stroke="none" stroke-width="1" fill="none" fill-rule="evenodd"><g transform="translate(-511.000000, -20.000000)" fill="#000000"><g><path d="M556.869,30.41 C554.814,30.41 553.148,32.076 553.148,34.131 C553.148,36.186 554.814,37.852 556.869,37.852 C558.924,37.852 560.59,36.186 560.59,34.131 C560.59,32.076 558.924,30.41 556.869,30.41 M541,60.657 C535.114,60.657 530.342,55.887 530.342,50 C530.342,44.114 535.114,39.342 541,39.342 C546.887,39.342 551.658,44.114 551.658,50 C551.658,55.887 546.887,60.657 541,60.657 M541,33.886 C532.1,33.886 524.886,41.1 524.886,50 C524.886,58.899 532.1,66.113 541,66.113 C549.9,66.113 557.115,58.899 557.115,50 C557.115,41.1 549.9,33.886 541,33.886 M565.378,62.101 C565.244,65.022 564.756,66.606 564.346,67.663 C563.803,69.06 563.154,70.057 562.106,71.106 C561.058,72.155 560.06,72.803 558.662,73.347 C557.607,73.757 556.021,74.244 553.102,74.378 C549.944,74.521 548.997,74.552 541,74.552 C533.003,74.552 532.056,74.521 528.898,74.378 C525.979,74.244 524.393,73.757 523.338,73.347 C521.94,72.803 520.942,72.155 519.894,71.106 C518.846,70.057 518.197,69.06 517.654,67.663 C517.244,66.606 516.755,65.022 516.623,62.101 C516.479,58.943 516.448,57.996 516.448,50 C516.448,42.003 516.479,41.056 516.623,37.899 C516.755,34.978 517.244,33.391 517.654,32.338 C518.197,30.938 518.846,29.942 519.894,28.894 C520.942,27.846 521.94,27.196 523.338,26.654 C524.393,26.244 525.979,25.756 528.898,25.623 C532.057,25.479 533.004,25.448 541,25.448 C548.997,25.448 549.943,25.479 553.102,25.623 C556.021,25.756 557.607,26.244 558.662,26.654 C560.06,27.196 561.058,27.846 562.106,28.894 C563.154,29.942 563.803,30.938 564.346,32.338 C564.756,33.391 565.244,34.978 565.378,37.899 C565.522,41.056 565.552,42.003 565.552,50 C565.552,57.996 565.522,58.943 565.378,62.101 M570.82,37.631 C570.674,34.438 570.167,32.258 569.425,30.349 C568.659,28.377 567.633,26.702 565.965,25.035 C564.297,23.368 562.623,22.342 560.652,21.575 C558.743,20.834 556.562,20.326 553.369,20.18 C550.169,20.033 549.148,20 541,20 C532.853,20 531.831,20.033 528.631,20.18 C525.438,20.326 523.257,20.834 521.349,21.575 C519.376,22.342 517.703,23.368 516.035,25.035 C514.368,26.702 513.342,28.377 512.574,30.349 C511.834,32.258 511.326,34.438 511.181,37.631 C511.035,40.831 511,41.851 511,50 C511,58.147 511.035,59.17 511.181,62.369 C511.326,65.562 511.834,67.743 512.574,69.651 C513.342,71.625 514.368,73.296 516.035,74.965 C517.703,76.634 519.376,77.658 521.349,78.425 C523.257,79.167 525.438,79.673 528.631,79.82 C531.831,79.965 532.853,80.001 541,80.001 C549.148,80.001 550.169,79.965 553.369,79.82 C556.562,79.673 558.743,79.167 560.652,78.425 C562.623,77.658 564.297,76.634 565.965,74.965 C567.633,73.296 568.659,71.625 569.425,69.651 C570.167,67.743 570.674,65.562 570.82,62.369 C570.966,59.17 571,58.147 571,50 C571,41.851 570.966,40.831 570.82,37.631"></path></g></g></g></svg></div><div style="padding-top: 8px;"> <div style=" color:#3897f0; font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; font-style:normal; font-weight:550; line-height:18px;">Lihat postingan ini di Instagram</div></div><div style="padding: 12.5% 0;"></div> <div style="display: flex; flex-direction: row; margin-bottom: 14px; align-items: center;"><div> <div style="background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; height: 12.5px; width: 12.5px; transform: translateX(0px) translateY(7px);"></div> <div style="background-color: #F4F4F4; height: 12.5px; transform: rotate(-45deg) translateX(3px) translateY(1px); width: 12.5px; flex-grow: 0; margin-right: 14px; margin-left: 2px;"></div> <div style="background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; height: 12.5px; width: 12.5px; transform: translateX(9px) translateY(-18px);"></div></div><div style="margin-left: 8px;"> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; flex-grow: 0; height: 20px; width: 20px;"></div> <div style=" width: 0; height: 0; border-top: 2px solid transparent; border-left: 6px solid #f4f4f4; border-bottom: 2px solid transparent; transform: translateX(16px) translateY(-4px) rotate(30deg)"></div></div><div style="margin-left: auto;"> <div style=" width: 0px; border-top: 8px solid #F4F4F4; border-right: 8px solid transparent; transform: translateY(16px);"></div> <div style=" background-color: #F4F4F4; flex-grow: 0; height: 12px; width: 16px; transform: translateY(-4px);"></div> <div style=" width: 0; height: 0; border-top: 8px solid #F4F4F4; border-left: 8px solid transparent; transform: translateY(-4px) translateX(8px);"></div></div></div> <div style="display: flex; flex-direction: column; flex-grow: 1; justify-content: center; margin-bottom: 24px;"> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; margin-bottom: 6px; width: 224px;"></div> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; width: 144px;"></div></div></a><p style=" color:#c9c8cd; font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; line-height:17px; margin-bottom:0; margin-top:8px; overflow:hidden; padding:8px 0 7px; text-align:center; text-overflow:ellipsis; white-space:nowrap;"><a href="https://www.instagram.com/p/DBN_edmhLNL/?utm_source=ig_embed&amp;utm_campaign=loading" style=" color:#c9c8cd; font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; font-style:normal; font-weight:normal; line-height:17px; text-decoration:none;" target="_blank">Sebuah kiriman dibagikan oleh CHELSEA HONG KONG FANPAGE🇭🇰💙 (@chelseahk_fanpage)</a></div></blockquote>
<script async="" src="//www.instagram.com/embed.js"></script></div>Tuchel Pelatih untuk Pertandingan BesarPemahaman Tuchel mengenai lawan dan cara mengalahkan mereka di pertandingan-pertandingan besar, bakal menjadi nilai tambah yang besar bagi Timnas Inggris.Pelatih Inggris sebelumnya, Gareth Southgate, sering menekan “terapkan untuk semua” ketika menyangkut taktiknya, jarang menjauh dari dua gelandang bertahan atau empat bek bahkan ketika situasinya jelas membutuhkan perubahan. Pelatih yang hebat tahu bagaimana beradaptasi dan, yang terpenting, kapan melakukannya.Chelsea asuhan Tuchel melakukan ini melawan Manchester City di laga final Liga Champions 2021. Mereka memaksa tim produktif sekelas City hanya mampu melepaskan satu tembakan ke gawang, sebelum Kai Havertz mencetak gol kemenangan yang terkenal.Itu masih Havertz yang sama yang dikecam karena tidak bisa menjadi gelandang atau striker, yang berlari melewati pertahanan City untuk memenangkan trofi terbesar di level klub sepak bola. Havertz yang sama kini melakukan hal itu secara rutin untuk Arsenal FC.Chelsea memenangi pertandingan atas Man City yang memiliki aset pemain sangat hebat. Lini tengah racikan Pep Guardiola dikalahkan dengan satu umpan dan laju Havertz tidak meningkat karena sebelumnya dia bukan pemain yang perlu dikhawatirkan dalam kapasitas tersebut.&nbsp;Itu hanyalah salah satu contoh kemampuan Tuchel dalam mengalahkan pikiran lawannya dalam sebuah pertandingan krusial.Tuchel selama ini bekerja dengan tingkat perencanaan yang mendetail di tengah jadwal klub yang padat. Jadi, sangat menarik untuk melihat apa yang bisa dia lakukan selama berminggu-minggu untuk mempersiapkan Timnas Inggris untuk setiap jeda internasional.Bagaimana Tuchel menyeimbangkan skuad “Jekyll and Hyde” yang memiliki potensi serangan terbaik di dunia dan pertahanan yang buruk, akan menentukan masa jabatannya di Timnas Inggris. Durasi kontrak lebih panjang akan menunggu jika ia dapat memaksimalkan bakat alaminya untuk menjadi lebih baik daripada Southgate.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/idybh7i0-8s?si=mvCISbEmGALeq9bx" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Thomas Tuchel memiliki sederet kelebihan yang diyakini akan meningkatkan pencapaian Timnas Inggris.

Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage situs Skor.id.

Latest Articles - Thomas Tuchel